Rabu, 01 Februari 2012

Klayar beach: dangerously beautiful beach



Liburan imlek kali ini adalah dahaga untuk paceklik refreshing buat saya. Rencana yang berkali-kali gagal akhirnya terealisasi juga. Kali ini saya memilih pantai sebagai destinasi utama. Hal ini dikarenakan saya sudah kangen kronis dengan yang namanya melamun di pantai, ngerasain angin laut, dengerin suara ombak, dan mengagumi indahnya ciptaan Tuhan Yang Maha Agung (NB: Saya pernah tinggal di rumah yang berhadapan dengan laut selama 13 tahun).

Dengan berbekalkan peta Jawa-Bali dan peta buta hasil browsing dari internet, copas-copas pengalaman orang-orang dari blog-blog mereka serta dari forum-forum, saya bersama ijoe temen SMA dan 2 orang temannya, Rizky n Dian, melakukan perjalanan panjang nan melelahkan dengan menyewa mobil untuk menempuh jarak sekitar 8,5 jam. Perjalanan kami mulai dari Surabaya, kemudian melewati jalur Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ponorogo dan terakhir Pacitan. Jalur Surabaya sampai ke kota Ponorogo termasuk jalur aman, karena setelah itu dari Ponorogo ke kota Pacitan sendiri harus melalui jalan berbukit, berkelak-kelok kayak jetcoaster, naik-turun gunung namun masih landai, dan masih jarang kendaraan (heran juga sih, kenapa sepi, sampai Rizkypun sempat berfikiran kalau-kalau penduduk situ pada jadi zombie semua, jadinya mengurung diri di rumah, sumpah sepi banged sampai di kota Pacitan). Jarak antara Ponorogo-Pacitan 70 km dan dari kota Pacitan ke pantai Klayar sendiri jaraknya 35 km (dengan catatan, seluruh jalannya berkelak-kelok naik-turun seperti naik jetcoaster).

Setelah nanya sana-sini, karena peta buta kita jelek banged, nggak jelas.. :p akhirnya sampai juga perjalanan melelahkan kita di pantai yang berdekatan dengan pantai Srau dan Watu Karung serta Goa Gong ini. View-nya subhanallah…….bisa dilihat dari gambar-gambar yang saya ambil. Tekstur pantai bertebing-tebing dengan padang rumput serta dihiasi dengan sawah, kebun dan pedesaan yang tentrem. Belum lagi, pantai ini merupakan gugusan pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar, dihiasi air terjun kecil di tengah laut, batu yang mirip dengan patung Spinx di Mesir dan seruling lautnya benar-benar memanjakan mata yang memandang.
Karena waktu sudah mendekati magrib, dan sangat tidak memungkinkan langsung pulang ke Madiun untuk menginap semalam disana, apalagi mengingat perjalanan melelahkan dan tidak adanya penerangan yang cukup selama 100 km jetcoaster tadi, akhirnya kita memutuskan untuk menginap di pantai. Pinggir pantai Klayar sangat memungkinkan untuk kita masang tenda dan bakar-bakar ikan..tapi sayangnya, kita nggak bawa tenda ataupun sangu ikan kayak pengunjung-pengunjung lainnya yang sudah niat mancing ikan di watu karung dan bakar-bakar ikan di klayar, sambil tidur di tenda atau di warung-warung pantai yang sudah tutup.

Kita memilih menginap di penginapan di pinggir pantai yang sepertinya baru saja dibangun. Permalamnya 100ribu saja, boleh nawar, bisa diisi berapa orangpun asal cukup, bisa tidur di tikar depan TV (ada parabola!) gratis, bonus kopi.
Paginya kita ditunjukkan jalan oleh Bu Marten, si penjaga penginapan untuk ke pantai Karang Bolong. Disebut karang bolong karena ada tebing yang tengahnya bolong kayak sundel bolong, karena hantaman ombak dan tsunami. Ada air terjun juga disebelahnya..padang rumput yang membentang hijau kontras sekali dengan kaki kita yang belepotan lumpur :p. Dan senangnya, di tebing tinggi ini menangkap sinyal indosat dan lainnya, setelah sehari semalam lepas dari dunia luar, apalagi BBM-an atau ganti status. Terakhir saya ganti status di FB ketika memasuki area jetcoaster Ponorogo-Pacitan, 100 km sebelum pantai Klayar.





Setelah berpamitan dengan Bu Marten dan keluarganya, beserta para penginap lainnya diantaranya mas Eko dari Jakarta beserta sopirnya dan anak-anak SBC (Surabaya Backpaker Community), dengan bensin di ujung tanduk kita berangkat meninggalkan Klayar, menuju Goa Gong dan pulang melalui track yang melelahkan. NB: jumlah SPBU di kota Pacitan hanya ada 2!!!

Di Goa Gong, seperti Goa Maharani di Lamongan, tapi yang ini lebih luas tapi sayang lebih kotor, karena sudah terjamah oleh tangan-tangan manusia, jadinya stalaktit dan stalagmitnya sudah kecoklatan. Disini juga dijual cenderamata dan oleh-oleh khas Pacitan. Saya tertarik untuk membeli mortir dan stamper yang terbuat dari keramik buatan Tulungagung, cukup murah hanya 20rb rupiah saja, lumayan buat pajangan di ruang tamu, biar keliatan farmasi banget gitu. Tidak lupa beli tempe goreng anget-anget ama pecel, sip banget apalagi yang masak sudah mbah-mbah  .

Selasa, 05 Oktober 2010

Rindu nge-Post

cuma curhat dikit aja,,, alasan kenapa aku jarang nge-post somethin disini karena 1: Kenapa di BOX postingku gak ada insert image????!!! why oh why,,, saya tidak bisa hidup tanpa picture guys..
padahal 'gambar' merupakan properti terpenting dalam hidup...hampa rasanya, kayak masakan tanpa garam..jadi keinget ama masakanku akhir2 ini kurang asin semua gara2 ganti merk garam..(ngaruh low bu..wahai ibu2..)
kan iri gitu ngeliat blog temen, bisa posting ini-itu dengan fotonya yg sangat amat mendukung..
gara2 ini juga akhirnya aku buka2 lagi buku "Javascript untuk orang awam", nyambung nggak nyambung tetep aku pelajari..sebenernya dah lama punya tapi seperti biasa, saya seorang farmasis yg normal --> gak sempet ngapa2in selain doing pharmacist things..
kata Ayoz, saya nggak boleh berhenti posting..tapi bingung juga kalo gak ada gambar gini terus yoz..mungkin blogspot lagi eror, kadang2 gak muncul utuh optionnya..
sebel bin sebel, saya pindah aja posting ke kompasiana.com. lumayan juga buat sharing ke penulis2 handal..
kata temen, coba pake tumblr.com. tapi pas dicoba, koq lemotnya minta ampun..apa karna waktu itu pake opera?
beribu tanya dalam hati, jadi inget lagi testimonial temen2 sekelas yg terangkum dalam satu buku, banyak yg nyebutin kalo aku ini cocoknya jadi IT, nongkrongnya ma laptop mulu, gak cocok jadi apoteker, salah jurusan, dsb..tapi apa hubungannya lagi ya ma blogspot..entahlah (lagi..)

sekian deh
saya berdoa dalam hati: semoga SKCK saya dapat terurus dalam sehari..aminn

Senin, 30 Agustus 2010

Kasodo dan esensinya…

Berbondong2 dengan pasukan berani mati yang terdiri dari aku, putri, rina, ayos, bandeng, upo, ijo, niluh (+mamanya), pergilah kita dengan memegang rasa penasaran, mengikuti prosesi Upacara adat Kasodo di Bromo. Ayos si hifatlobrain yang pengalaman travellingnya tidak diragukan lagi ternyata baru kali ini mengunjungi Bromo saudara….begitu juga dengan saya, upo n Bandeng..

Dari Surabaya naik bis patas Akas jurusan Jember dengan tarif Rp. 23.000,- plus omelan dari penumpang belakang gara2 kakinya panjang gak karuan, bangkuQ gak boleh dikebelakangkan.. :(

Sampainya di Terminal Probolinggo dengan menghabiskan waktu 3 jam, lanjut lagi dengan Bison seharga 25.000-30.000 per orang langsung menuju penginapan di Cemara Lawang (bener gak ya? Lupa2 inget). Kalau dicarter seharga 500rb PP, gratis kernet yg suka ngobrol masalah rasisme antara suku Tengger dan masyarakat Bali, entah kenapa mungkin org itu punya masalah pribadi (off the record).

Penginapan ada yang berupa hotel ataupun homestay. Tinggal pilih, mau yang kamar mandi dalam plus air hangat tapi cerminnya rada bikin sakit hati (badan kita jadi lebar), atau yang satu kamar bisa keroyokan tapi kamar mandi di luar dengan keadaan seadanya, walaupun setidaknya cerminnya gak bikin sakit hati.. :) Tarif permalam perkamar sekitar 100rb (utk 4 orang) utk kelas ekonomi n 400rb (utk 4 org) utk taraf eksekutif.

Acara Kasodo dimulai sekitar isya, dengan diikuti arak-arakan sesajen menuju pura di tengah padang pasir sekitar jam 12 malam sampai subuh. Dengan menghabiskan waktu, diisi acara jepret2, buka puasa (soto+teh panas=Rp.11.000,- uenakkkk di sebelah homestay), tebak2an lagu, ngobrol gak jelas, tidur2an, jadi the informant, nyari informasi ke orang2 lokal, dsb…akhirnya kita memutuskan untuk mulai bergerak sekitar jam 11 malam. Kostum diri dah lengkap dari sarung tangan, jaket berlapis-lapis, berbagai macam bentuk slayer, sampai kaos kaki n jajan2an lengkap untuk saur nanti. Jalan kaki dari penginapan-padang pasir-kawah bromo PP kalau dilihat2 kayak perjalanan dari rumah-A.Yani PP. padahal banyak ojek n hartop yang wira-wiri teriak2 nawarin tumpangan dari harga Rp.5000 sampai GRATIS, kita gak bergeming, lebih memilih jalan sehat.

Sampai juga di Pura, ini lebih seperti pasar malam ketimbang upacara sakral. Bayangkan aja, ada penjual eskrim Miami, bakpau, bakso, penjual mainan, samar2 lagu cinta 1 malam, dll kumpul jadi satu didepan pura..tinggal nambahin komedi putar ama gulali, dah gak ada beda ama THR.

Malam semakin larut, semakin dingin, semakin nggak jelas,….
Menunggu arak2an datang, niluh udah berdoa n sepertinya yang kurang Cuma api unggun..dengan berbekal PDKT gak jelas, nimbrung aja sana-sini ke grombolan suku Tengger yang bakar2 bambu utk menghangatkan diri, sambil nyolong2 bambu buat dibakar sendiri.

Badan udah gak tahan ma dingin, arak2an dah mondar-mandir, niluh dah ribuan kali jadi objek foto, saurpun sudah dimulai, akhirnya lanjut saja ke kawah Bromo. Satu tips buat kita semua, minumlah sedikit saja air putih, tahanlah pipis, karena toiletnya sangat mengkhawatirkan..pantas saja si kernet di awal cerita mengenai suatu suku yg tidak boleh disebutkan, suka buang air kecil sembarangan…

Di tangga kawah, gak terdengar sama sekali azan Subuh atau teriakan imsyak..imsyak… yang ada hanya samar2 suara dari pura. Sampainya di atas, udah ada tripod nangkring, turis nongkrong n para penduduk lokal dengan “jaring"nya….yup,, sesajen yang dilempar ke kawah bakalan ditangkap ama para catcher2 handal suku tengger. Bagaimana bisa, bayangin aja dulu pengorbanan putri dari Roro Anteng ato siapa itu, yang dilempar ke kawah agar para penduduk Tengger aman, sekarang malah para catcher2 handal inilah yang berkuasa.

Sempet dongkol juga sama jadwal arak2an, ternyata acara “nglabuh” berubah total gara2 ada menteri pariwisata yang datang. Seharusnya kerbau yg terpilih, plus sesajen yang dihias2 itu dilempar ketika pergantian hari, tetapi yang ini dilempar saat sunrise..

Apapun pendapat kita masing2 tentang upacara sakral ini, setidaknya taman edelweiss yang menjadi jalan pintas kita ke penginapan berkontribusi besar dalam benak… :) Sukses buat bandeng yang menjadi ketua penjelajahan, ayos sebagai direktur utama, saya sebagai manajer, upo sebagai komentator senam, putri n rina sebagai pengamat ludruk, niluh sebagai umat Hindu Bali, dan Ijo yang pake baju merah, serta mamanya Niluh yang mau sharing kamar hotel…thx for all..tak lupa juga utk mas Didi si kernet yang sekarang sering sms godain putri…. :p

Beberapa fakta tentang trip Bromo:

1.Bawalah sarung bermotif sasirangan, kalo mo mirip2 ma suku Tengger
2.Bawalah kamera cadangan n analog, karena baterai digicam akan cepat ngedrop di suhu yang amat dingin.
3.Jangan banyak minum sebelum penjelajahan, karena jangan harap bertemu dengan toilet yang nyaman.
4.Banyaklah bertanya kepada orang yang berbeda..karena informasi yang kalian dapatkan juga akan beragam…xixixi

Rabu, 04 Agustus 2010

Melantjong Petjinan Toeban


Rek ayo rek, mlaku-mlaku nang Tuban bareng grup Jejak Petjinan…!!!
Saiki koen bakal diajak metu Suroboyo nyambangi kuto Tuban.
….ono klenteng sing terkenal soro ket mbiyen, gara-gara ono kepiting nangkring nang lawange. Laopo kepiting menclok nang kono yo? Mangkane rungokno crita-critane mengkok. Trus kene yo nyambangi klenteng liyane sing jarene luwih tuwek ning alun-alun kuto Tuban. Ojok lalen ninguk kuburane Sunan Bonang ning mburine Masjid Agung Tuban. Sek sek talah, lhek gak salah Sunan Bonang iku lak salah satu wali panyebar agama Islam. Lha kok mlebu daptar kunjungan melantjong petjinan. Ra nyasar tah rek?...”

Cuplikan event Melantjong Petjinan Toeban diatas kocak banget bikin penasaran se-penasarannya ama budaya dan sejarah Tionghoa yg jadi inti dari acara ini..secara aq keturunan mata bundar dan kulit sawo matang…
Jujur dan terus terang, pengetahuanku tentang masyarakat Tionghoa itu minim sekali..padahal tetanggaku Cina semua… awalnya ikut acara ini sempet minder juga, karna bakal berasa mencolok sekali, apalagi dengan jilbab ini..^^
Tapi ternyata saya salah total… dengan mengajak temen2 farmasi yg notabene nggak ada tampang2 mata sipit ato kulit putih serta rambut lurus panjang tipis, kita bisa membaur dan melebur satu sama lain dengan rombongan melantjong..apalagi Triana yg sering ngilang gara2 sibuk motret ama koko2 yg kenal aja nggak..yg penting adalah pengenalan budaya dan sejarah Tionghoa serta penelusuran leluhur..bahkan kita mendadak menjadi duta perJawaan dan agama Islam karena kunjungan kita gak melulu klenteng..tapi jg masjid dan makam Sunan Bonang..lowh,,koq bisa?
Klenteng Kwan Sing Bio dengan Kepiting di atas atapnya..


Kunjungan pertama adalah klenteng kwan sing bio..wow,,there’s a little Beijing in here…hehe..berasa pay su cen ato song go kong deh.. yang unik adalah lambang kepiting raksasa di gentengnya..kenapa harus kepiting ya? Koq gak naga aja? Ternyata dulu,, ada yg mimpi kepiting raksasa jalan dari laut didepannya dan masuk kedalamnya..akhirnya dijadikanlah kepiting sebagai simbol di klenteng ini.. klenteng yang luasnya berhektar2 ini juga menyediakan tempat peristirahatan gratis dan makan gratis tis tis tis..tapi mengandung unsur Babi..langsung niatku mencicipi surut seketika..
Lokasi kedua yaitu klenteng makco, Tjoe Ling Kiong di deketnya alun2 Tuban. Siapa makco, dan apa bedanya tjoe lin kiong ama yg tadi atau klenteng yang lain or whatever tentang klenteng saya masih belum paham seutuhnya..yang aq tau pasti klenteng itu warnanya merah dan great buat difoto..
 Rumah tua Tuban juga jadi objek kita selanjutnya, nggak jauh dari klenteng makco. Rumah tua ini konon ditinggali oleh orang Tionghoa yang menjadi orang terkaya di Tuban. Bentuk bangunan masih asli dan banyak ornamen kuno disana-sini..ada radio jadul yg gedenya sepiano..dan tak lupa para pelantjong mendapat oleh2 tanaman jambu Darsono..hahaha
Setelah dari rumah tua kita beristirahat sejenak di alun2 Tuban utk makan siang dan Sholat di mesjid agung yg jaraknya berdekatan..dan ternyata bersebelahan pula dengan makam sunan Bonang ato Bon blabla Ang…berarti dia berdarah Tionghoa???? Yup!!!
Makan siang di alun2 Tuban ternyata pilihan yang kurang tepat karna disini tidak terlihat sebagai pusat leyeh2 ato tempat nongkrong, tapi lebih seperti tempat tuna wisma n pengemis2 tinggal..jadi agak serem juga sih… :(
Beruntung juga ikut tur melantjong kali ini..saya yg beragama islam saja gak akan mungkin memiliki kesempatan langka menaiki tangga pengeras suara yg amat sangat kuno di mesjid agung ato memasuki makam sunan Bonang, berdiri disebelahnya persis dan melihat jelas selambu dan taburan tanah diatasnya…wow…bahkan  para peziarah wali songo jg gak akan diijinkan masuk ke dalam.. tetapi para pelantjong yang berlatar belakang beragam agama, budaya, ras, suku, atopun profesi, bisa berkesempatan..kesempatan emas dan harus benar2 dimanfaatkan…^^ nice tour
Pabrik Wingko babat Loe Lan Ing di desa babat Lamongan juga masuk daftar pelantjongan kali ini..lah, prasaan wingko tuw asli Semarang, mana yg bener ya?
Ternyata yang pertama kali menemukan wingko adalah warga desa Babat..semua warga bisa bikin wingko..tapi resepnya disempurnakan oleh Loe Lan Ing… nah,, Loe Lan Ing itu si anak pertama, ternyata adeknya ke-12 memproduksi dan memasarkan wingko babat di Semarang…mungkin aja pemasaran si sodara ke-12 ini sukses, jadinya terkenal seantero jagat Indonesia kalo wingko itu dari Semarang..hehe, asal jangan perang sodara aja deh..

Dari wingko babat, berhenti sejenak di warung soto Lamongan rekomendasi Pak Bondan maknyuz itu…ada fotonya Paka Bondan di tembok warung…enak sih, kalo sotoku gak ketambahan koya dari lintang.. :(
Eniwei,,I enjoy this tour much…apalagi dapet prangko melantjong…hadiah doorprize kuisioner, yg harusnya jatuh ke tangan sofi,…thx sof..



Minggu, 23 Mei 2010

Kampung Batik: Inside Laweyan, Kauman and Jetis


Kampung batik, sesuai dengan namanya, kampung yg mem"batik", kampung yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dalam pembatikan. Contoh saja yang pernah aku kunjungi, laweyan dan kauman di Solo atau Jetis di Sidoarjo.

Usaha batik juga susah-susah gampang. Selain perlu jumlah karyawan yang banyak plus ketrampilan segudang, juga harus tahan banting sama perekonomian dijamannya. Sebut saja di kampung batik Jetis Sidoarjo. Sudah berdiri sejak 1675, tetapi sempat "mati" karena pada saat itu motif batik Jetis dijiplak oleh daerah lain dan bermunculan batik-batik sablon dan printing yang harganya jauh lebih murah.
 

Asal muasal kampung-kampung batik ini juga beragam. Kampung batik Laweyan muncul karena didaerahnya terdapat pusat perdagangan dan dekat dengan sungai yang menjadi bandar atau lalu-lalang transportasi jaman dulu. Kauman konon mencanting batik hanya untuk kalangan keraton. Lain Laweyan dan Kauman, lain juga Jetis. Kampung batik ini dulunya sama seperti kampung-kampung lainnya, tapi disini semua masyarakatnya dari yang muda sampai yang tua sudah punya tradisi memakai jarik atau sarung dari batik. 


Dari sini aku sadar, dan merasa bersalah membeli batik-batik sablon. Karena ternyata filosofi membatik itu sungguh dalam. T_T

b
========================================================
Referensi:
========================================================
Salam batik,,

 ========================
 

Sabtu, 01 Mei 2010

i'm a pharmacist.....n this is my life

nggak adil rasanya kalau pengalamanku bekerja di apotek B****R tidak aq ceritakan... setengah dari hari-hariku berada disini... makanya kenapa aq nggak sempet kemana2 ato nggak bisa ngapa2in bukan berarti aq malas..tapi emang jadwal ini padat kawan...

Universitasku-lah yg menjodohkanku dgn apotek ini... pendidikan profesi yg aq ambil mengharuskanku untuk praktek di pekerjaan kefarmasian n salah satunya di Apotek... dan apotek "B" ini yg berjodoh denganku...mungkin karena letaknya yg sangat-amat-sangat berdekatan dgn rumahq..tinggal naek motor beberapa detik dah nyampe.. kadang temen2 pada iri coz mreka dpt apotek yg jauh2..hohoho...
praktek disana selama sebulan masih kurang kalo menurutku...memang, aq mendapat pengalaman dan belajar bagaimana nanti kalo mau membangun sebuah Apotek...tapi karena ini merupakan bidang pelayanan ato Farmasi Komunitas, qta selalu berhadapan langsung dengan yg namanya "pasien" ato pembeli... kalo nggak slalu update informasi dan ilmu, bakalan mati gaya n kena skakmat... apalagi ni apotek berada di kawasan real estate dgn masyarakat menengah keatas yg 'melek' informasi...

Personel disini hanya segelintir orang saja... 2 asisten apoteker senior (mbak Ida n bu Tatik) yg salah satunya (mbak ida) lg cuti melahirkan, 1 asisten apoteker lagi yg lulusan SMF n kul s1 farmasi di universitas swasta, namanya insie..aq nggak habis pikir ni anak koq bisa ya bagi waktu yg menurutq nggak mudah....bakalan nggak ada waktu buat jalan2...kasian dy.. yg namanya bu Tatik ini hobinya nonton "Safa Marwa"...kalo dah duduk gak bergeming sambil nangis2 pula nontonnya,, nggak bisa diganggu dah...resep2 n penjualan ditanggung yg laen...dah brada di alam laen dia..kalo mbak Ida orangnya rajin bgd...dan bergerak cepat..baek bgd...dan butuh konsentrasi klo lg ngerjain tugas2nya.... juru resep ada 2, mas Tofa n mbak Dewi.. mas tofa orangnya lemah lembut..hehehe..org Madura ini senengnya mengeluh kalo disuruh hal-hal yg menyusahkan...karna kerjaannya emang disuruh2 seh... nganter2 obat ke rumah2 n nggerus obat sampe melayani penjualan obat bebas...tapi gajinya nggak nyampe 500rb,, benar2 dunia ini kejam.. kalo mbak Dewi, umurnya lebih muda dr aq setaon, tp dah punya anak... org ini selalu bermasalah ama org2 se-Apotek, mgkn karna omongannya yg nggak bisa diatur kali ya...tp dia kyk gitu jg nggak disengaja..emang dah sifat dr lahir kale'.. n 1 apoteker pendamping, namanya Mas Firman...dia diperbantukan dari salah satu apotek yg dikelola ama apoteker pengelola apotek "B" ini. mas Firman orgnya gendut bgd..sampe nggak bisa masuk pintu apotek..slalu buka pintu sebelah n lewat pintu belakang...makannya buanyak banged..pernah pas ultahnya insie bagi2 nasi kuning 1 baskom plus lauk2 yg macemnya ada 10 kira2 ama kue2 (donat n roti) semuanya habis dlm sekjap tanpa sisa... semua personel ini dibagi dlm 2 shift kerja..pilihannya ada 2, mo masuk pagi ato malem..kalo pagi dr jam 6-2 n malemnya dr jam 2-10. tapi khusus aq n Bayu (temen satu praktek) masuknya 7 jam suka2 qta...


disini qta punya 2 bos..bos kecil ama bos besar..kalo bos kecil iti berarti apoteker pengelola apotek ato APA yg juga menjabat sbg ketua ISFI Sidoarjo yg berinisial bu T. Bos besar qta si empunya saham apotek B n toko B (ada toko juga di sebelah)...

sebenernya menangani pasien di lini depan itu susah2 gampang... yg penting qta pede, n yg qta anjurkan itu benar plus informasi qta bermanfaat pasti mreka senang n bakalan balik lagi... eh beneran,,, apotek ini punya nama low di surabaya, bahkan se-Jawa Timur..hehe..omzetnya berkisar lebih dr 5jt sehari...padahal kita nggak ada kerja sama ama dokter.. gimana nggak, lah wong tiap ada org dtg, belinya vitamin2 yg harganya mpe ratusan ribu...iya, ada yg langganan, klo tiap beli obat sampe jutaan dl sekali beli..
ada juga yg sampe beli counterpain merah 100gram..(seratus gram!!!!) sebanyak 2 biji...!!! itupun qta nggak perlu promosi besar2an...diem aja di depan, mreka dah milih2 obat sendiri...
tapi banyak juga yg ngeselin..ada tuw, ibu2 yg pake kacamata n topi safari, etnis Cina, klo dia dtg qta2 pada ngumpet...dia tuw mintanya macem2 plus nanyanya aneh2...lama bgd milihnya trus nggak jadi beli....ampun dah..
ada juga yg rambutnya lurus, ibu2 pake kacamata jg, dia slalu minta obat yg digunting pas ada tulisan expired date-nya...ya Allah,, harus punya seni menggunting yg benar ini..ergggghhhhh
mintanya para pelanggan tuw super duper aneh...ada yg minta amoxicillin 1 ato 2 biji doank..buat apa bu'..bakaln nggak efektif lah...disini peran kita besar buat jelasin efektifitas antibiotika...bahayanya besar low..bisa resisten..apalagi skrg lg booming yg namanya MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus).
setelah mereka beli, kita masukin komputer,,tapi jgn bayangin sistem komputer yg canggih, karena disini programnya super jadulllll....printer nota jg lemotnya minta ampun...dah org2 pada nggak sabaran, seringlah qta dicaci maki perihal sarana prasarana dan pelayanan yg terhambat..sabarrrrr
belum lagi kalo ada yg nelpon minta kirim obat...dah nelpon panjang2 plus tangan ini ngetik penjualan plus ngelayanin org2 beli obat bebas n resep...eh,,yg nelpon ini cm nanya doank, nggak jd mesen obat..nggak tanggung2 kebanyakan mreka menyinggung tentang diagnosa...qta farmasi bu'...bukan dokter..itu wilayahnya dokter..tapi qta tetep brusaha menjawab apa yg qta tau...gratis, tanpa biaya..
pola peresepan n pola pembelian masyarakat wilayahq ini lama2 jg bisa dihafal..kalo tiap  hari minggu banyak yg beli vitamin n suplemen plus cream2 sunblock n penghilang flek2 di wajah...mungkin karna besoknya upacara ya??? kalo tiap malam sabtu ato minggu, selalu kondom2 laris manis...bahkan ada yg beli sitotec ato misoprostol n ginecosid utk penggugur kandungan..kalo dah gini langsung kluar statement utk berkata "tidak"... sering aq ditanya apa bedanya kondom ini-itu..*sambil garuk2 kepala said "i don't know"*...tapi pas bagian mas tofa n mas firman yg ngelayanin, banyak ibu2 tanya ttg masalah wanita, ttg pemeliharaan kulit, langsing, dsb..dah bener2 kebolak-balik..

obat-obat yg paling laris diantaranya obat2 alergi, antibiotik n obat pencernaan...ama obat2 kardiovaskuler...semua laku dink... ada yg mesen lyrica 3 box n QV lotion...OMG, buat persediaankah???
bener2 banyak bgd pengalaman yg aq dapet disini....tak terlupakan....dr yg seneng mpe yg senep...dan tak terasa pula kontrakq dah mo habis disana...tgl 4 Mei adalah hari trakhirq menginjakkan kaki di apotek ini...benar2 mengenang dah...

Sabtu, 24 April 2010

renew de blog for de bloggers......

assalamualaikum wr.wb...selamat pagi dan salam sejahtera..
renew the blog,,yup,,,sebenernya blog ini udah aq punya sejak jaman dahulu kala..tapi, karena pada jaman itu, aq hanya butuh tempat curhat dan blom punya modem plus koneksi di kampus lambat,, jadilah tulisan ungkapan hati n surat2an ma mantan yg menghiasi "my littlest things"....yup,,, why "the littlest things?"
kata2 itu terinspirasi dari judul lagu dr penyanyi favoritq, lily allen...lirik2nya amatlah kontroversial....diantaranya ada yg berjudul "f**k u very much" atau "go straight to hell, boys..." dengan nada2 yg cute, padahal.....
eniwei, kenapa aq aktifkan kembali, tak lain hal karena desakan teman2 yaitu si aklam panyun alias ayos n dwi putri alias pyud utk menuangkan travelnotesQ dlm sbuah blog..hehe, ok,, travelnotes dr facebook, aq slalu nulis2 notes disitu yg menceritakan ttg perjalanan ngebolangku..yg slalu aq tag ke temen2 yg ada di listQ, baek kenal ato nggak...banyak jg yg ngasi jempol, n ada jg yg nanya knapa dy ikut2an ditag, tapi toh ngasi jempol jg pada akhirnya... (that's the fact bahwa yg baca notesQ bukan hanya tmn2 terdeket aja, karna dr 700-an friend di FBku banyak jg yg nggak kenal, n mreka punya giliran masing2 utk di-tag...wakakakakakak)
tapi aq juga nggak mau blog ini punya nasib yg sama spt sebelumnya, yaitu "di-te-lan-tar-kan"...oleh karna itu, hari ini aq tetapkan sbg hari lahir blog "just the littlest things"..(nggak nyambung ya?),,so,,24 April mendatang blog ini umurnya setaon...hore (padahal blm diisi jg)
blog ini akan diisi ttg kisah jalan2q, hobi2q n hal2 menarik laen yg bisa dikupas sampe hal2 terkecil yg org anggep nggak penting utk dibahas, namanya jg my littlest things....the other side of pharmacist site... n semoga smua yg aq tulis bisa menambah pengetahuan org laen (entah dari segi apa), n bisa menghibur org laen..amin
n just enjoy the show...........
wassalamualaikum wr.wb.